(PENGARUH POLA TIDUR YANG TIDAK BAIK TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR PARA PELAJAR)

PENELITIAN ILMIAH

PENGARUH POLA TIDUR YANG TIDAK BAIK TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR PARA PELAJAR

logo (2)

Oleh :

Panji Eko Yuniarso
(16113817)

 

 

JURUSAN SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

2016

 

 

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis naikkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkat, anugerah dan karunia yang melimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karangan Ilmiah ini pada waktu yang telah ditentukan.
Karangan ilmiah ini disusun guna melengkapi tugas Matakuliah Bahasa Indonesia II. Adapun judul Karangan Ilmiah ini adalah “PENGARUH POLA TIDUR YANG TIDAK BAIK TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR PARA PELAJAR”.
Walaupun banyak kesulitan yang penulis harus hadapi ketika menyusun penulisan ilmiah ini, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, akhirnya tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik.

Akhir kata, hanya kepada Tuhan jualah segalanya dikembalikan dan penulis sadari bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, disebabkan karena berbagai keterbatasan yang penulis miliki. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menjadi perbaikan di masa yang akan datang.

 

Depok, April 2016

Penulis

BAB I  PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Belakangan ini, pola tidur yang dimiliki para pelajar tidak teratur lagi. Pola tidur yang tidak baik itu sangat berdampak buruk bagi para pelajar. Hubungan pola tidur dengan konsentrasi belajar siswa tentulah tidak asing lagi yang pernah kita dengar. Banyak sekali siswa yang tidak memperhatikan pola tidurnya saat ini, hal tersebut bisa kita lihat ketika pelajaran sedang berlangsung ada siswa yang tertidur ketika guru sedang menjelaskan pelajaran. Mungkin mereka menganggap hal tersebut adalah sepele, tetapi kalau diteruskan akan menjadi kebiasaan yang buruk. Banyak faktor yang mempengaruhi pola tidur siswa menjadi tidak baik. Contohnya, sebagian siswa memilih bermain game online dibandingkan membaca buku pelajaran. Karena bermain game online lebih menarik bagi mereka dan juga bermain game online dapat menyebabkan ketagihan untuk selalu bermainnya. Faktor lainnya seperti jejaring sosial, mereka yang setiap malam suka update status di twitter ataupun facebook sering lupa waktu. Tanpa mereka sadari hal tersebut dapat membuat pola tidur mereka jadi tidak teratur dan dapat mengganggu kosentrasi belajar.
Banyak siswa yang tidur larut malam untuk mengerjakan tugas sekolah atau belajar untuk ulangan. Mereka memilih tidur larut malam dan mengerjakan tugas atau belajar untuk ulangan. Ada juga yang memilih untuk tidur sampai jam tertentu lalu bangun subuh hari dan mengerjakan tugas atau belajar untuk ulangan. Sebenarnya hal tersebut tidak baik karena jika pola tidurnya tidak baik maka akan kesulitan untuk berkonsentrasi dan juga berpengaruh bagi kesehatan siswa. Karena pada jam-jam malam tertentu bagian tubuh tertentu akan berkerja selama tubuh kita tidur maka proses-proses yang terjadi didalam tubuh tidak akan terjadi dan menyebabkan siswa mengalami gangguan kesehatan.
Daya tahan tubuh dapat bekerja dengan baik jika kita cukup tidur. Karena tidur merupakan suatu kebutuhan yang harus diperhatikan oleh setiap orang khususnya bagi para siswa. Karena kegiatan dan aktifitas yang dilakukan oleh para siswa bukan hanya bersekolah saja. Diharapkan tidak hanya siswa yang dapat mengatur tetapi diperlukan juga peran orang-orang sekitar untuk mengingatkan mereka untuk tidur dengan baik. Karena lingkungan sekitar juga berpengaruh bagi siswa. Banyak siswa yang sering tidur larut malam atau bahkan tidak tidur karena bergaul dan berkumpul bersama teman-temannya bahkan sampai lupa waktu. Dan mereka juga tidak sadar akan akibat yang ditimbulkan oleh kebiasaan tidur tersebut.
Sehubung dengan itu, untuk mengatasi kebiasaan pola tidur yang tidak baik tersebut, penulis menulis karya ilmiah ini, yang berjudul “Pengaruh Pola Tidur Yang Tidak Baik Terhadap Konsentrasi Belajar Para Pelajar”.

1.2  Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa saja dampak buruk yang diakibatkan dari pola tidur yang tidak baik ?
2. Apakah dengan pola tidur yang tidak baik dapat mempengaruhi konsentrasi belajar saat di sekolah ?
3. Apakah alasan siswa/siswi memiliki pola tidur yang tidak baik ?

1.3  Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui dampak buruk dari pola tidur yang tidak baik yang dimiliki oleh siswa/siswi.
2. Mendeskripsikan apakah pola tidur yang tidak baik dapat mempengaruhi konsentrasi belajar.
3. Mengetahui alasan dari siswa/siswi yang memiliki pola tidur yang tidak baik.

1.4  Asumsi dan Batasan Masalah

1.4.1 Asumsi Dalam penulisan ini penulis berasumsi bahwa pola tidur yang tidak baik dapat mempengaruhi kesehatan, terutama konsentrasi belajar siswa.

1.4.2 Batasan Masalah

1. Setiap orang pasti perlu istirahat dan tidur. Terkadang ada sebagian orang yang dalam kesehariannya kurang tidur. Mereka menganggap kurang tidur itu adalah hal yang wajar bahkan mereka juga menganggap kurang tidur adalah hal yang sepele. Sebenarnya banyak dampak buruk yang disebabkan oleh kurang tidur. Contohnya seperti mengurangi konsentrasi belajar dan mengakibatkan kulit menjadi kusam.
2. Pola tidur yang tidak baik dapat mempengaruhi konsentrasi belajar saat disekolah. Hal itu menyebabkan belajar menjadi sulit dan tidak efisien.
3. Dalam penelitian ini, penulis hanya melakukan survei ke anak-anak sekolahan. Dan ditemukan berbagai macam alasan mengapa mereka sering mengalami kurang tidur.

1.5  Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah dengan pengisian angket, serta berbagai penelitian dari pendapat beberapa ahli.

1.6  Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Siswa dapat mengetahui dampak buruk dari pola tidur yang tidak sehat.
2. Agar Siswa dapat mengetahui bagaimana pola tidur yang sehat dan dapat mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

 

 

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Tidur

Tidur berasal dari kata bahasa latin “somnus” yang berarti alami periode pemulihan, keadaan fisiologi dari istirahat untuk tubuh dan pikiran. Tidur adalah sesuatu hal yang dilakukan manusia untuk menghilangi rasa letih setelah seharian beraktivitas. Setiap menusia memerlukan istirahat dan tidur yang cukup. Berikut adalah pendapat beberapa ahli tentang tidur:

  • Menurut Perry dan Potter ( 2005 ) tidur adalah suatu keadaan yang berulang – ulang, perubahan status kesadaran yang terjadi selama periode tertentu.
  • Menurut Guyton ( 1997 ) tidur adalah sebagai suatu keadaan bawah sadar dimana orang tersebut dapat dibangunkan dengan pemberian rangsang sensorik atau dengan rangsangan lainnya.
  • Menurut Yolanda Amirta ( 2007 ), makna dasar tidur adalah suatu keadaan dimana otak dan pikiran serta tubuh diberi kesempatan untuk beristirahat.
  • Tidur merupakan keadaan hilangnya kesadaran secara normal dan periodik (dr. L. Gunawan, 2001 hal 7).
  • Robert MCK Nish, dalam bukunya “The Phylosophy of Sleep” mengemukakan tidur merupakan keadaan diantara hidup dan mati. Hidup diartikan sebagai keadaan aktif hewan dan fungsi intelektual, dan mati merupakan berhentinya seluruh keadaan tersebut
  • Shakesper melukiskan tidur sebagai pemberian gizi utama dalam jamuan hidup. Ia mengemukakan bahwa bagi sebagin besar manusia istirahat–dalam penting untuk menjaga badan, pikiran, dan semangat dalam keadaan baik.
  • Hobson mengemukakan tidur adalah suatu aktivitas aktif khusus dari otak, dikelola oleh mekanisme yang rumit dan tepat.

Dari beberapa pendapat para ahli tentang tidur dapat disimpulkan bahwa tidur sangat penting bagi tubuh. Karena pada saat tidur sebagian organ tubuh termasuk otak akan beristirahat. Jika kita kurang tidur maka otak kita pun kurang istirahat, hal itu menyebabkan konsentrasi belajar menjadi terganggu. Jam biologis merupakan pengatur waktu internal dalam tubuh yang bekerja secara otomatis. Jam biologis manusia sudah terprogram secara genetik untuk menentukan waktu bangun dan tidur kita. Setiap orang memiliki jam biologis yang berbeda-beda tergantung pada umurnya. Jika kita melawan jam biologis maka akan berdampak buruk bagi kesehatan.

Salah satu contoh pola tidur yang tidak baik adalah kurang tidur. Pada dasarnya penyebab kurang tidur disebabkan oleh diri kita sendiri. Menurut Carpenter dan Graham bahwa remaja sering kurang tidur karena adanya perubahan denyut jantung yang diakibatkan oleh perubahan hormon yang dihasilkan oleh otak. Selain itu, perkembangan teknologi seperti permainan lewat komputer, internet, video dan televisi juga menjadi penyebab utama kurangnya tidur pada siswa.

Ada beberapa teori menyatakan tidur dapat bermanfaat untuk mengisi otak secara elektrik dan memulihkan bahan-bahan kimia otak pada tingkat yang cukup. Maka dari itu, kekurangan tidur sangat menggangu kekuatan otak kita. Karena energi yang dibutuhkan otak tidak maksimal.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tidur dan otak merupakan dua hal yang saling berkaitan. Berikut ini ialah paparan tentang kaitan antara tidur dengan otak kita :

  1. Tidur membantu bekerjanya otak.
    Tidur memainkan peranan yang sangat penting dalam bekerjanya otak. Karena selama tidur, otak memperbaiki dirinya sendiri dan merangsang pembentukan sistem kekebalan. Dimana sistem kekebalan tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan dan kebugaran fisik kita. Apabila kita kurang tidur, tentu otak juga kekurangan waktunya untuk memperbaiki dirinya sendiri. Atau istilahnya me-refresh. Sehingga sangat sulit bagi otak untuk melakukan kembali kerja optimal seperti semula.
    Saat kita tidur, otak juga mengonsolidasi informasi yang dipelajari di hari sebelumnya. Jadi, sebaiknya sebelum ulangan kita menghindari belajar semalam suntuk. Tetapi, sempatkanlah waktu untuk tidur. Hingga saat terbangun, kita kembali bugar.
    Jadi bisa disimpulkan, penyegaran tidur dapat memperbaiki kelelahan, kekebalan, memori, dan konsentrasi.
  2. Tidur berkaitan dengan proses mengingat.
    Hal ini sudah terbukti melalui riset yang dilakukan oleh para ahli terhadap kucing. Para ahli menemukan bahwa tidur secara dramatis meningkatkan beberapa perubahan yang terjadi di antara sel-sel saraf di otak. Perubahan tersebut berada di bawah kendali otak yang mengatur perilaku, belajar, dan mengingat.
  3. Tidur mengonsolidasi pengalaman.
    Mengonsolidasi yang dimaksud disini ialah mencerna ulang, memahami, mengingat, dan memproses segala sesuatu yang sudah diterima otak kita. Pengalaman dan segala materi yang didapat pada waktu sebelumnya akan dengan mudah dicerna ulang oleh otak jika kita melakukan tidur yang cukup. Hal ini sudah terbukti dengan kucing (dalam penelitian) yang dibiarkan tidur selama enam jam ternyata lebih mudah beradaptasi daripada kucing yang tidak tidur.
    Kemampuan otak untuk mengonsolidasi pengalaman saat tidur sangat berguna di saat kita akan menghadapi ujian. Jika kita selesai belajar, istirahatkanlah otak kita dengan tidur. Karena di saat tidur itu, otak berusaha mengingat kembali memori belajar kita.

Peneliti Prof. Michael Stryker berkata, ”Penelitian ini menunjukkan bahwa jika Anda membaca ulang catatan sampai Anda lelah dan kemudian tertidur, Anda akan memperoleh informasi lebih kuat atau sama dengan ’belajar’ dalam otak seperti jika Anda memasukkan materi tersebut sepanjang malam.”

Kelemahan otak mengonsolidasi pengalaman saat kurang tidur berdampak juga terhadap prestasi anak. Peneliti dari Amerika telah membuktikan hal tersebut. Sasaran penelitian tersebut ialah 74 anak sekolah berusia 6-12 tahun. Yang dibagi m,enjadi berkelompok-kelompok. Dari minggu ke minggu, kelompok anak-anak tersebut diminta tidur dalam indikator waktu yang berbeda-beda. Selain laporan rutin dari para orang tua, peneliti juga menggunakan alat pemantau berupa gelang detektor untuk memantau berapa lama mereka tidur. Dan para guru tidak mengetahui berapa lama mereka tidur setiap harinya. Para guru hanya berkewajiban mengambil nilai mereka rutin setiap minggu.
Ternyata hasil penelitian tersebut sangat mengejutkan. Hasil penelititan menunjukkkan para siswa mengalami gangguan dalam belajar saat mereka kurang tidur. Mereka kesulitan dalam berkonsentrasi, mencerna materi, mengingat pelajaran, dan mengerjakan soal.
Maka dari itu, untuk anak sekolah hendaknya selalu menjaga tidurnya agar senantiasa cukup. Yakni untuk usia anak-anak 10 hingga 11 jam di malam hari. Dan untuk usia remaja ialah 8,5 jam.

  • Tidur mempengaruhi perkembangan sel otak.
    Menurut riset yang dilakukan oleh tim dari Universitas Princeton, menemukan bahwa tidur sangat penting untuk perkembangan sel otak baru. Sasaran penelitian tersebut ialah tikus. Para peneliti membandingkan tikus-tikus yang dibuat tidak tidur selama 72 jam dengan tikus yang dibebaskan tidurnya.
    Ternyata tikus yang tidak tidur itu menghasilkan hormon stress corticosterod dalam kadar yang jauh lebih tinggi. Hormon stress tersebut menyebabkan pengurangan produksi sel di otak. Tikus-tikus yang kurang tidur tersebut juga mengalami ketidaknormalan pada wilayah hippocampus, yakni suatu wilayah di otak yang terlibat dalam pembentukan ingatan. Sel-sel otak baru di wilayah hippocampus tersebut ditemukan sangat sedikit.
    Efek kurang tidur pada otak tidak berhenti sampai di situ. Dalam penelitian tikus itu, tingkat produksi sel otaknya belum juga naik walaupun proses tidurnya telah dibuat normal.

 

2.2    Jenis-Jenis Pola Tidur yang Tidak Baik

  • Insomnia Insomnia adalah kesulitan untuk tidur atau kesulitan untuk hidup tertidur, atau gangguan tidur yang membuat penderita merasa belum cukup tidur pada saat terbangun. Ada Tiga macam insomnia : a. Transient insomnia: kesulitan tidur hanya beberapa malam b. Insomnia jangka pendek: dua atau empat minggu mengalami kesulitan tidur. c. Insomnia kronis: kesulitan tidur yang dialami hampir setiap malam selama sebulan lebih
  • Parasomnia Parasomnia adalah suatu kelainan yang disebabkan kejadian perilaku atau psikologis abnormal yang muncul di kala tidur, tahapan tertentu, atau transisi fase tidur-terjaga. Parasomnia lebih umum terjadi pada anak-anak dan tidak selalu menandakan adanya masalah psikologis atau psikiatris yang signifikan.
  • Tidur Apnea Tidur apnea adalah suatu kondisi dimana terjadinya penghentian napas disaat tidur. Tidur apnea sangat umum terjadi, layaknya diabetes yang lazim menimpa orang dewasa. Tidur apnea bisa muncul pada segala kelompok usia dan jenis kelamin, namun lebih umum menimpa kaum pria.
  • Narkolepsi Kelainan tidur ini secara umum ditandai munculnya keinginan tidur di siang hari secara tak terkendali. Penderita sering kali jatuh tertidur di sembarang waktu dan tempat, juga terjadi berulang kali dalam sehari. Narkolepsi adalah kelainan neourologis (yang menyerang otak dan syaraf) kronis yang melibatkan system saraf pusat tubuh.
  • Paralisis Tidur Paralisis tidur adalah fungsi alamiah tubuh yang menyebabkan penderitanya mengalami kelumpuhan dikala tidur.

2.3 Penyebab Yang Memicu Terjadinya Pola Tidur Yang Tidak Baik Pada Siswa

Siswa itu sendiri memerlukan waktu 9-10 jam tidur dalam sehari. Tetapi faktanya sekarang ini jam tidur siswa tidak sampai segitu lagi, semua itu dikarenakan oleh beberapa hal yang menyebabkan pola tidur yang tidak baik terjadi pada siswa. Tanpa mereka sadari penyebab pola tidur yang tidak baik dapat menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh sebuah lembaga National Sleep Foundation menyatakan bahwa 95% dari mereka bermain video games, menonton televisi, menggunakan komputer atau laptop, dan smartphone, sebelum tidur. Czeisler berpendapat bahwa layar monitor atau ponsel bisa menyebabkan terhalangnya hormon melatonin, hormon yang mengeluarkan keinginan tidur bagi seseorang, dan membuat orang itu tidak mengantuk. Namun, peneliti-peneliti khawatir penggunaan smartphone, komputer, dan main video game yang lebih menghipnotis para penggunanya, dibandingkan dengan sekadar menonton TV yang lebih pasif. Sehingga membuat para siswa akan semakin sulit untuk tidur. Hal tersebut dapat menjadi kebiasaan dan dapat mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar.

2.4 Gejala Pola Tidur Yang Tidak Baik

Ada beberapa gejala pola tidur yang tidak baik :

  1. Merasa mengantuk sepanjang hari
  2. Tidak merasa segar setelah tidur malam
  3. Kesulitan bangun di pagi hari Merasa perlu untuk tidur siang terus-menerus sepanjang hari Merasa memiliki kebutuhan untuk meminuman kopi setiap saat Merasa perlu untuk tidur di akhir pekan untuk menebus tidur yang hilang

2.5 Dampak Buruk Dari Pola Tidur Yang Tidak Baik

Aktivitas yang sibuk saat ini begitu menyita waktu, sehingga banyak orang cenderung kekurangan tidur. Padahal, efek kurang tidur bukan sekadar membuat Anda mengantuk keesokan harinya, dan jadi kurang dapat berkonsentrasi saat belajar. Banyak orang yang menganggap pola tidur yang tidak baik adalah hal yang sepele, tetapi dibalik semua itu, pola tidur yang tidak baik dapat berdampak buruk bagi kesehatan.

Salah satu contoh pola tidur yang tidak baik adalah kurang tidur. Berikut adalah beberapa dampak buruk yang diakibatkan dari pola tidur yang tidak baik:

  1. Para ahli mengungkapkan, kurang tidur akan membuat kemampuan motorik kita melambat dan kurang gesit. Akibatnya, kita jadi sering gugup, menabrak atau menumpahkan sesuatu. Hal itu disebabkan refleks kita berkurang dan otak kita kurang fokus sehingga kita jadi terlihat seperti orang ceroboh.
  2. Tidur yang cukup dan berkualitas adalah bagian penting agar tubuh sehat. Karena pada saat tidur malam hari saatnya proses regenerasi sel dari dalam. Bila kita kurang tidur, otomatis daya tahan tubuh akan melemah. Tubuh akan mudah terserang virus yang ringan, seperti flu dan batuk. Walaupun kita mengatur pola makan, tanpa diimbangi tidur yang berkualitas, daya tahan tubuh akan tetap melemah.
  3. Kurang tidur dapat memengaruhi penafsiran tentang peristiwa. Keadaan tubuh yang lemas membuat kita tidak bisa menilai situasi secara akurat dan bijaksana. Mereka yang kurang tidur sangat rentan terhadap penilaian buruk ketika sampai pada saat menilai apa yang kurang terhadap sesuatu. Dalam dunia yang serba cepat saat ini, kebiasaan tidur menjadi semacam lencana kehormatan.
  4. Kebanyakan orang mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur. Keadaan tersebut benar karena kurang tidur yang kronis dapat mengakibatkan kulit kusam, garis-garis halus pada wajah, dan lingkaran hitam di bawah mata. Bila Anda tidak mendapatkan cukup tidur, tubuh Anda melepaskan lebih banyak hormon stres atau kortisol. Dalam jumlah yang berlebihan, kortisol dapat memecah kolagen kulit atau protein yang membuat kulit tetap halus dan elastis. Kurang tidur juga dapat menyebabkan tubuh lebih sedikit mengeluarkan hormon pertumbuhan. Ketika kita masih muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan. Dalam hal ini, hormon tersebut membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang. “Ini terjadi saat tubuh sedang tidur nyenyak—yang kami sebut tidur gelombang lambat (SWS)—hormon pertumbuhan dilepaskan,” kata Phil Gehrman, PhD, CBSM, Asisten Profesor Psikiatri dan Direktur Klinis dari Program Behavioral Sleep Medicine Universitas Pennsylvania, Philadelphia
  5. Tidur yang baik sangat berperan penting dalam berpikir dan belajar. Kurang tidur dapat mempengaruhi banyak hal. Pertama, dapat mengganggu kewaspadaan, konsentrasi, penalaran, dan pemecahan masalah. Hal ini membuat belajar menjadi sulit dan tidak efisien. Kedua, siklus tidur pada malam hari berperan dalam “menguatkan” memori dalam pikiran. Jika tidak cukup tidur, maka kemampuan mengingat hal-hal yang dipelajari dan dialami selama seharian akan menurun. Menurut Sean Drummond PhD, seorang peneliti masalah tidur dari University of California, San Diego, orang yang sedang capek biasanya lebih mudah mengambil risiko dengan harapan mendapat hasil maksimal. Padahal, hal itu justru sering membuat rencana berantakan. Alhasilnya, saat di sekolah siswa jadi tidak bisa berkonsentrasi saat belajar karena pada malam harinya kekurangan tidur dan saat di sekolah siswa pun jadi tertidur di kelas. Akibatnya konsentrasi belajar pun jadi menurun.

2.6 Cara Mengatasi Pola Tidur Yang Tidak Baik.

  1. Sibukkan Diri Kita Sebelum Makan Siang.
    Biasakanlah aktif beraktivitas di pagi hari. Mengapa? Karena kortisol (suatu hormon yang dapat memaksimalkan konsentrasi dan pikiran anda) pada saat itu masih banyak dan mencapai titik puncaknya pada siang hari hari.
  2. Hindarilah Makan Makanan Manis.
    Sebenarnya rasa lemas yang dikarenakan kurang tidur dapat diatasi dengan memakan makanan manis, seperti cokelat, permen , dan sebagainya. Hal tersebut dikarenakan makanan manis dapat dengan cepat mendongkrak kadar gula darah, tapi hal itu tidak berlangsung lama. Badan anda pasti kembali lemas. Menurut D. Richard Bogan, menyarankan agar memakan 5-6 kali makan makanan sehat dalam porsi kecil daripada memakan makanan manis.
  3. Kurangi Mengkonsumsi Kopi.
    Kafein dari secangkir kopi memang seperti magic yang dapat membuat mata anda “ON” dan mengembalikkan konsentrasi. Akan tetapi jika anda terlalu banyak mengkonsumsi kafein, Anda akan berubah menjadi ‘pecicilan’ dan serasa sperti dikejar-kejar rasa cemas.
  4. Tidur – Tidur Ayam (Tidur Sebentar).
    Jika anda memang kurang tidur, cobalah tidur sejenak saat jam istirahat. Cari tempat yang tepat untuk istirahat. Bisa di mushalla (setelah shalat dulu pastinya) ataupun tempat lainnya yang bisa dipakai untuk tidur sejenak. Jika tidur sejenak ini tidak bisa dilakukan, disarankan untuk menghirup udara segar atau sikatlah gigi anda dengan pasta gigi rasa mint yang segar.
  5. Olahraga Yang Teratur
    Berolahraga yang teratur dapat membantu orang yang mengalami masalah dengan tidur. Olahraga sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan bukan beberapa menit menjelang tidur. Dengan berolah raga, kesehatan anda menjadi lebih optimal sehingga tubuh dapat melawan stress yang muncul dengan lebih baik.
  6. Tidur Dalam Lingkungan Yang Nyaman Tidurlah dalam lingkungan yang nyaman. Saat tidur, matikan lampu, matikan hal-hal yang menimbulan suara, pastikan anda nyaman dengan suhu ruangan tidur anda. Jauhkan jam meja dari pandangan anda karena benda itu dapat membuat anda cemas karena belum dapat terlelap sementara jarum jam kian larut.
  7. Mandi Dengan Air Hangat
    Mandilah dengan air hangat 30 menit atau 1 jam sebelum tidur. Mandi air hangat akan menyebabkan efek sedasi atau merangsang tidur. Selain itu, mandi air hangat juga mengurangi ketengangan tubuh.
  8. Jam Makan
    Jam makan pun dapat mengganggu kualitas tidur. Usahakan makan setidaknya 4 jam sebelum tidur dan kendalikan porsi makannya agar tidak terlalu kenyang. Sebaliknya, tidur dengan perut lapar pun tidak disarankan karena kadar gula akan turun yang mengakibatkan efek pusing saat bangun di pagi hari.

 

BAB III PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari data-data yang berhasil dihimpun dan penelitian yang telah saya lakukan, dapat saya simpulkan sebagai berikut.

  1. Banyak para pelajar yang menganggap sepele terhadap pola tidur yang tidak baik.
  2. Sebagian besar responden, penyebab terjadinya pola tidur yang tidak baik di kalangan pelajar adalah pada saat malam hari sebagian dari pelajar mengerjakan tugas dari sekolah, belajar untuk ulangan besok harinya dan ada juga yang menonton acara kesayangannya di televisi. Hal tersebut dapat berdampak negatif bagi tubuh. Pola tidur yang tidak baik dapat menyebabkan konsentrasi belajar saat di sekolah menjadi terganggu.
  3. Untuk mengatasi pola tidur yang tidak baik tersebut para pelajar bisa mengatasinya dengan cara tidak tidur larut malam.

4.2 Saran

  1. Sebaiknya bagi anda yang memiliki pola tidur yang tidak baik harus mengubah pola tidur anda untuk kepentingan diri anda sendiri.
  2. Menjaga pola tidur anda seharusnya dilakukan mulai dari sekarang, agar dampak yang dirasakan menjadi sedikit berkurang.
  3. Diperlukan peran dari orang-orang sekitar untuk membantu mengubah pola tidur yang tidak baik.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

http://tyas-tyasdatditdut.blogspot.co.id/2011/03/pengaruh-kurang-tidur-terhadap-kinerja.html

http://kedungkucing.blogspot.co.id/2013/03/karya-ilmiah-pola-tidur-yang-tidak-baik.html

http://uad.ac.id/id/memahami-tidur-dan-irama-sirkadian

Leave a comment