PRETEST TOPIC 3 COBIT

Apa yang Anda ketahui mengenaiĀ COBITĀ (Control Ojective for Information and Related Technology)?

COBIT (Control Ojective for Information and Related Technology) adalah merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai toolset pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi. COBIT memberikan panduan kerangka kerja yang bisa mengendalikan semua kegiatan organisasi secara detail dan jelas sehingga dapat membantu memudahkan pengambilan keputusan di level top dalam organisasi. COBIT memungkinkan pengembangan kebijakan yang jelas dan sangat baik digunakan untuk IT kontrol seluruh organisasi, membantu meningkatkan kualitas dan nilai serta menyederhanakan pelaksanaan alur proses sebuah organisasi dari sisi penerapan IT. COBIT berorientasi proses, dimana secara praktis COBIT dijadikan suatu standar panduan untuk membantu mengelola suatu organisasi mencapai tujuannya dengan memanfaatkan IT. COBIT digunakan secara umum oleh mereka yang memiliki tanggung jawab utama dalam alur proses organisasi, mereka yang organisasinya sangat bergantung pada kualitas, kehandalan dan penguasaan teknologi informasi.

Sumber : Bab 8 – COBIT.pdf

PRETEST TOPIC 2 MANAJEMEN KONTROL KEAMANAN

Pengendalian internal telah mengalami perubahan dari konsep ‘ketersediaan pengendalian’ ke konsep ‘proses pencapaian tujuan’.
Apakah maksud dari konsep ‘Proses Pencapaian Tujuan’ tersebut?
Konsep pengendalian intern mengalami perubahan dari konsep ketersediaan pengendalian intern beralih ke konsep proses pencapaian tujuan.

Dengan konsep baru tersebut disadari bahwa intelektualitas tidak lagi terletak pada pucuk pimpinan atau lapisan atas, tetapi juga terletak dilapisan bawah. Mereka yang paling dekat dengan konsumen maka paling mengerti dengan kebutuhan pasar.

Pengorganisasian yang paling tepat untuk kondisi seperti ini adalah seperti pengorganisasian orkes simponi. Organisasi ini sepenuhnya akan digerakkan oleh dinamika para pekerja (ujung tombak) sesuai spesialisasi masing-masing.

Untuk menjaga kekompakan agar terjadi irama yang serasi dibutuhkan seorang manajer yang berfungsi sebagai konduktor. Manajer tersebut tidak lagi harus memiliki pengetahuan teknis seperti yang dimiliki pemain orkesnya, tetapi yang diperlukan hanya seorang yang mampu mengatur tempo dan menguasai tingkatan nada.

Sumber : Bab 7 – Kendali dan Audit SI _KASI_.pdf